Waspada Demam Berdarah Musim Pancaroba Jadi Masa Kritis!

Admin_puskesjakut/ April 23, 2025/ Berita

Musim pancaroba, peralihan antara musim kemarau dan hujan, seringkali membawa berkah berupa kesuburan tanah. Namun, di balik itu, tersimpan potensi ancaman kesehatan yang tak boleh diabaikan, salah satunya adalah demam berdarah dengue (DBD). Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini semakin mengintai seiring dengan perubahan cuaca yang tidak menentu.

Pergantian musim menciptakan kondisi ideal bagi perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD. Genangan air yang sering muncul setelah hujan menjadi tempat favorit nyamuk untuk bertelur. Siklus hidup nyamuk yang relatif singkat memungkinkan populasi nyamuk meningkat dengan cepat, meningkatkan risiko penularan penyakit kepada manusia.

Gejala demam berdarah seringkali muncul secara tiba-tiba dan perlu diwaspadai. Demam tinggi yang mencapai 39-40 derajat Celsius, nyeri kepala hebat terutama di belakang mata, nyeri otot dan sendi, mual dan muntah, serta munculnya bintik-bintik merah pada kulit adalah beberapa gejala umum DBD. Pada kasus yang lebih parah, penderita dapat mengalami perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah, atau bahkan perdarahan internal yang mengancam jiwa.

Siapa saja yang berisiko terkena demam berdarah? Semua orang dari segala usia dapat terinfeksi DBD jika digigit nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue. Namun, anak-anak dan orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah cenderung lebih rentan mengalami gejala yang lebih parah.

Pencegahan adalah kunci utama dalam memerangi demam berdarah. Langkah paling efektif adalah dengan memberantas sarang nyamuk (PSN) secara rutin. Gerakan 3M Plus menjadi panduan penting yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

  • Menguras: Membersihkan tempat penampungan air secara rutin, seperti bak mandi, drum, vas bunga, dan tempat penampungan air lainnya minimal seminggu sekali.
  • Menutup: Menutup rapat semua tempat penampungan air agar nyamuk tidak dapat masuk dan bertelur.
  • Mendaur Ulang: Memanfaatkan kembali atau membuang barang-barang bekas yang berpotensi menampung air hujan, seperti ban bekas, botol plastik, dan kaleng.

Selain 3M, langkah Plus yang perlu diperhatikan meliputi:

  • Menggunakan obat nyamuk atau lotion anti nyamuk.
  • Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi rumah.
  • Menaburkan bubuk larvasida (abate) pada tempat penampungan air yang sulit dikuras.
  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk di kolam atau bak penampungan air.
  • Menghindari kebiasaan menggantung pakaian bekas di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk.
Share this Post