Kesalahan Umum Saat Keramas dan Cara Menghindarinya
Mencuci rambut adalah rutinitas yang dilakukan hampir setiap orang, namun seringkali tanpa disadari kita melakukan kesalahan umum yang bisa berdampak buruk pada kesehatan rambut dan kulit kepala. Banyak dari kita mungkin berpikir keramas hanyalah sekadar membasahi rambut, memberikan sampo, lalu membilasnya. Padahal, ada beberapa detail penting yang kerap terabaikan, dan jika terus-menerus dilakukan, bisa menyebabkan masalah seperti rambut kering, kusam, berminyak berlebihan, hingga kerontokan. Penting untuk memahami bahwa proses keramas yang benar tidak hanya membersihkan, tetapi juga merawat dan melindungi rambut dari kerusakan.
Salah satu kesalahan umum yang sering terjadi adalah menggunakan sampo terlalu banyak. Sebagian orang beranggapan semakin banyak busa, semakin bersih rambut. Padahal, jumlah sampo yang berlebihan tidak membuat rambut lebih bersih dan justru bisa meninggalkan residu yang memberatkan rambut serta menyebabkan kulit kepala gatal. Cukup gunakan sampo seukuran koin untuk rambut pendek hingga sedang, dan tambahkan sedikit jika rambut Anda sangat panjang atau tebal. Kesalahan berikutnya adalah mencuci rambut dengan air yang terlalu panas. Air panas memang terasa nyaman, tetapi dapat menghilangkan minyak alami rambut (sebum) yang berfungsi sebagai pelindung alami, membuat rambut menjadi kering dan rapuh. Disarankan untuk menggunakan air suam-suam kuku saat keramas dan bilas terakhir dengan air dingin untuk menutup kutikula rambut, sehingga rambut terlihat lebih berkilau.
Tidak membilas sampo hingga bersih juga merupakan kesalahan umum yang perlu dihindari. Sisa sampo yang tertinggal di kulit kepala bisa menyebabkan penumpukan produk, iritasi, gatal, bahkan ketombe. Pastikan Anda membilas rambut di bawah air mengalir setidaknya selama satu hingga dua menit hingga tidak ada lagi busa atau rasa licin pada rambut. Selain itu, banyak orang yang terlalu keras saat menggosok kulit kepala. Menggosok dengan kuku atau terlalu kasar dapat melukai kulit kepala dan merusak folikel rambut. Gunakan ujung jari Anda untuk memijat lembut kulit kepala, bukan menggaruknya. Gerakan memijat ini juga membantu melancarkan sirkulasi darah di kulit kepala, yang baik untuk pertumbuhan rambut.
Kemudian, ada pula kesalahan umum dalam frekuensi keramas. Bagi sebagian orang, keramas setiap hari dianggap wajib, terutama jika tinggal di daerah dengan tingkat polusi tinggi atau memiliki kulit kepala berminyak. Namun, keramas terlalu sering bisa menghilangkan minyak alami rambut dan justru merangsang produksi minyak berlebih sebagai respons, membuat rambut semakin berminyak. Idealnya, keramas 2-3 kali seminggu sudah cukup untuk menjaga kebersihan rambut tanpa mengeringkannya. Tentu saja, frekuensi ini bisa disesuaikan dengan jenis rambut dan aktivitas harian, misalnya bagi mereka yang sering berolahraga intens. Untuk rambut berminyak, keramas setiap hari masih bisa dilakukan jika menggunakan sampo yang ringan dan fokus pada pembersihan kulit kepala.
Meskipun terlihat sepele, menghindari kesalahan umum ini dalam rutinitas keramas akan membuat perbedaan besar pada kesehatan dan penampilan rambut Anda. Dengan teknik keramas yang benar, rambut akan lebih sehat, kuat, dan berkilau. Misalnya, pada tanggal 15 Mei 2024, sebuah studi yang diterbitkan oleh Asosiasi Dermatologi Indonesia menyoroti bahwa 7 dari 10 pasien mengalami peningkatan kondisi kulit kepala setelah menerapkan teknik keramas yang direkomendasikan ahli. Hal ini membuktikan betapa pentingnya perhatian terhadap detail kecil dalam perawatan rambut kita sehari-hari.