Mengenali Depresi Postpartum: Serangkaian Gejala Umum yang Perlu Diwaspadai Ibu Baru
Depresi postpartum (DPP) adalah kondisi kesehatan mental serius yang dapat dialami wanita setelah melahirkan. Lebih dari sekadar baby blues yang umum terjadi dan biasanya mereda dalam beberapa minggu, DPP adalah bentuk depresi mayor yang dapat berlangsung lebih lama dan mengganggu kemampuan ibu untuk berfungsi sehari-hari serta menjalin ikatan dengan bayinya. Mengenali serangkaian gejala umum DPP sangat penting agar ibu baru mendapatkan bantuan dan dukungan yang dibutuhkan sesegera mungkin.
Gejala DPP dapat bervariasi dari ringan hingga berat dan dapat muncul kapan saja dalam tahun pertama setelah melahirkan, meskipun paling sering terjadi dalam beberapa minggu atau bulan pertama. Salah satu gejala yang paling umum adalah perasaan sedih, hampa, atau tertekan yang berlangsung hampir setiap hari dan sepanjang hari. Ibu mungkin sering menangis tanpa alasan yang jelas.
Selain perubahan suasana hati, ibu dengan DPP juga seringkali kehilangan minat atau kesenangan pada aktivitas yang dulunya disukai (anhedonia). Mereka mungkin menarik diri dari keluarga dan teman, merasa tidak tertarik pada bayi mereka, atau kesulitan merasakan ikatan emosional dengan sang buah hati.
Perubahan signifikan dalam pola tidur dan nafsu makan juga merupakan gejala umum DPP. Ibu mungkin mengalami insomnia (sulit tidur) meskipun merasa sangat lelah, atau justru hipersomnia (tidur berlebihan). Begitu pula dengan nafsu makan, bisa menurun drastis atau meningkat secara berlebihan.
Gejala lain yang sering menyertai Depresi Postpartum adalah perasaan bersalah, tidak berharga, atau cemas berlebihan. Ibu mungkin merasa tidak mampu menjadi ibu yang baik, khawatir berlebihan tentang kesehatan dan keselamatan bayi, atau mengalami serangan panik. Mudah marah, tersinggung, dan lekas lelah juga sering dilaporkan oleh ibu yang mengalami DPP.
Dalam kasus yang lebih parah, ibu dengan DPP mungkin memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayinya. Pikiran-pikiran ini sangat berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera.
Penting untuk diingat bahwa mengalami beberapa gejala ini tidak serta merta berarti ibu mengalami DPP. Namun, jika gejala-gejala tersebut berlangsung lebih dari dua minggu, intensitasnya mengganggu aktivitas sehari-hari, dan menimbulkan perasaan tertekan yang signifikan, segera mencari bantuan profesional adalah langkah yang sangat penting. Dukungan dari pasangan, keluarga, teman, dan tenaga kesehatan mental sangat krusial dalam pemulihan DPP.