Dampak Negatif Gawai: Siswi di Gorontalo Alami Kecemasan dan Depresi Akibat Sering Main HP

Admin_puskesjakut/ Maret 30, 2025/ Berita

Penggunaan ponsel pintar (HP) yang berlebihan telah menjadi isu yang semakin mengkhawatirkan, terutama di kalangan remaja. Baru-baru ini, sebuah kasus tragis terjadi di Gorontalo, di mana seorang “Siswi Depresi” mengalami kecemasan dan depresi akibat kecanduan ponsel. Kejadian ini menjadi peringatan serius bagi orang tua dan pendidik tentang bahaya penggunaan ponsel yang tidak terkendali.

Kronologi dan Gejala

Menurut laporan yang dihimpun, siswi tersebut, yang diidentifikasi sebagai (inisial) A (16), mulai menunjukkan gejala kecemasan dan depresi setelah menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari di ponselnya. Gejala yang dialami meliputi:

  • Perubahan suasana hati yang drastis.
  • Penurunan minat pada aktivitas yang sebelumnya disukai.
  • Kesulitan tidur.
  • Isolasi sosial.
  • Rasa cemas yang berlebihan.

Kondisi tersebut semakin memburuk hingga akhirnya A mengalami serangan panik dan harus mendapatkan perawatan medis.

Faktor Penyebab dan Dampak

Kecanduan ponsel dapat memicu berbagai masalah kesehatan mental pada remaja, termasuk:

  • Kurangnya Interaksi Sosial Nyata:
    • Terlalu banyak waktu di dunia maya dapat mengurangi kemampuan remaja untuk berinteraksi secara efektif di dunia nyata.
  • Paparan Konten Negatif:
    • Remaja rentan terpapar konten yang tidak sesuai atau berbahaya di internet, yang dapat memicu kecemasan dan depresi.
  • Kurang Tidur:
    • Penggunaan ponsel sebelum tidur dapat mengganggu kualitas tidur, yang berdampak negatif pada kesehatan mental.
  • Tekanan Media Sosial:
    • Remaja sering merasa tertekan untuk memenuhi standar yang tidak realistis di media sosial, yang dapat menyebabkan rendah diri dan depresi.

Tindakan dan Imbauan

Menanggapi kasus ini, pihak sekolah dan Dinas Pendidikan setempat telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya penggunaan ponsel berlebihan. Beberapa tindakan yang dilakukan meliputi:

  • Sosialisasi dan Edukasi:
    • Mengadakan seminar dan lokakarya tentang penggunaan ponsel yang sehat.
  • Konseling:
    • Menyediakan layanan konseling bagi siswa yang mengalami masalah terkait penggunaan ponsel.
  • Keterlibatan Orang Tua:
    • Mendorong orang tua untuk memantau dan membatasi penggunaan ponsel anak-anak mereka.

Berikut adalah beberapa imbauan penting:

  • Orang tua perlu menetapkan batasan waktu penggunaan ponsel bagi anak-anak mereka.
  • Mendorong anak-anak untuk terlibat dalam aktivitas di luar ruangan dan interaksi sosial nyata.
  • Menciptakan lingkungan keluarga yang suportif dan terbuka, di mana anak-anak merasa nyaman untuk berbicara tentang masalah mereka.
  • Memberikan akses pada layanan konseling untuk anak anak yang menunjukan gejala depresi.

Kasus “Siswi Depresi” di Gorontalo ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental remaja di era digital ini.

Share this Post