Prioritas Utama dalam Kegawatdaruratan: Pentingnya Penilaian Jalan Napas (Airway Assessment)
Prioritas Utama Dalam setiap situasi gawat darurat medis, langkah pertama dan terpenting yang harus dilakukan adalah memastikan jalan napas (airway) paten. Kemampuan pasien untuk bernapas dengan leluasa adalah kunci kelangsungan hidup. Penilaian jalan napas, atau airway assessment, merupakan fondasi dari seluruh penanganan kegawatdaruratan dan harus dilakukan dengan cepat serta akurat oleh tenaga medis profesional.
Prioritas Utama Jalan napas yang tidak paten bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti lidah jatuh ke belakang pada pasien tidak sadar, adanya benda asing, muntahan, darah, atau trauma pada wajah dan leher. Jika jalan napas terganggu, oksigen tidak dapat mencapai paru-paru dan karbon dioksida tidak dapat keluar, yang dalam hitungan menit dapat menyebabkan kerusakan otak permanen atau bahkan kematian.
Penilaian jalan napas dimulai dengan melihat, mendengar, dan merasakan. Perhatikan apakah ada gerakan dada, dengarkan suara napas (apakah ada suara gurgling, snoring, atau stridor yang mengindikasikan obstruksi), dan rasakan hembusan napas dari hidung atau mulut pasien. Jika jalan napas tidak paten, tindakan segera harus dilakukan.
Tindakan untuk membebaskan jalan napas sangat bervariasi tergantung pada penyebab dan kondisi pasien. Untuk pasien yang tidak sadar namun tidak ada indikasi trauma leher, maneuver head tilt-chin lift atau jaw thrust seringkali cukup untuk mengangkat lidah dari belakang tenggorokan. Namun, pada kasus yang lebih kompleks, diperlukan intervensi medis yang lebih lanjut.
Ini mungkin memerlukan pemasangan alat bantu jalan napas. Oropharyngeal airway (OPA) atau nasopharyngeal airway (NPA) adalah alat non-invasif yang dapat membantu menjaga jalan napas tetap terbuka pada pasien yang tidak sadar. OPA digunakan pada pasien tanpa refleks muntah, sedangkan NPA dapat digunakan pada pasien sadar namun kooperatif atau pasien dengan refleks muntah yang masih ada.
Pada kondisi yang lebih kritis atau pasien dengan risiko tinggi aspirasi, tindakan intubasi endotrakeal mungkin diperlukan. Ini adalah pemasangan selang khusus ke dalam trakea untuk memastikan jalan napas benar-benar paten dan melindungi paru-paru dari aspirasi. Dalam kasus yang sangat jarang atau jika intubasi tidak memungkinkan, tindakan bedah seperti trakeostomi mungkin menjadi pilihan terakhir untuk menciptakan jalan napas langsung ke trakea.