Defibrilator: Manfaat dan Risiko Penggunaan yang Perlu Diketahui

Admin_puskesjakut/ Juni 2, 2025/ Berita

Defibrilator adalah perangkat medis vital yang mampu memberikan kejutan listrik terkontrol ke jantung. Alat ini menjadi penyelamat nyawa dalam kasus henti jantung mendadak, mengembalikan ritme jantung normal. Namun, seperti halnya alat medis lainnya, penggunaan yang salah pada defibrilator dapat menimbulkan konsekuensi serius baik bagi pasien maupun bagi pengguna.

Tujuan utama penggunaan defibrilator adalah untuk menghentikan fibrilasi ventrikel atau takikardia ventrikel tanpa denyut, kondisi yang menyebabkan jantung bergetar tidak efektif. Kejutan listrik ini bertujuan untuk “me-reset” aktivitas listrik jantung, memberinya kesempatan untuk memulai kembali ritme yang teratur.

Meskipun defibrilator dirancang untuk menyelamatkan nyawa, penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan henti jantung itu sendiri atau memperburuk aritmia yang sudah ada pada pasien. Oleh karena itu, penting sekali bahwa pengguna memahami protokol dan kondisi yang tepat untuk aplikasinya.

Risiko lain dari penggunaan defibrilator yang salah adalah luka bakar pada kulit pasien. Hal ini bisa terjadi jika elektroda tidak ditempatkan dengan benar, atau jika ada kontak kulit yang tidak memadai, menyebabkan resistansi tinggi dan panas berlebih. Pemeriksaan kulit dan penempatan yang tepat adalah krusial.

Tidak hanya pasien, pengguna defibrilator juga berisiko mengalami cedera listrik jika prosedur keamanan tidak dipatuhi. Menyentuh pasien saat kejutan diberikan, atau tidak memastikan area bebas dari cairan konduktif, dapat mengakibatkan sengatan listrik berbahaya bagi penyelamat.

Pentingnya Pelatihan yang memadai adalah kunci untuk meminimalkan risiko ini. Petugas medis, serta masyarakat umum yang dilatih dalam penggunaan Automated External Defibrillator (AED), harus memahami indikasi, kontraindikasi, dan langkah-langkah keamanan. Ini sangat vital untuk mencegah kesalahan fatal.

AED dirancang agar mudah digunakan oleh masyarakat umum, namun tetap membutuhkan pengetahuan dasar tentang resusitasi jantung paru (RJP) dan kapan harus menggunakan alat ini. Kesadaran akan situasi darurat dan pelatihan yang benar akan Menjaga Keselamatan semua pihak.

Edukasi berkelanjutan tentang penggunaan defibrilator dan RJP sangat penting. Dengan pemahaman yang benar, potensi bahaya dapat diminimalkan dan efektivitas alat penyelamat jiwa ini dapat dimaksimalkan, memastikan bahwa defibrilator benar-benar menjadi alat yang membawa harapan, bukan bahaya.

Share this Post