Resusitasi Jantung Paru (RJP): Harapan Hidup Saat Henti Jantung

Admin_puskesjakut/ Mei 11, 2025/ Berita

Henti jantung adalah kondisi medis darurat yang mengancam jiwa, terjadi ketika jantung tiba-tiba berhenti berdetak. Dalam situasi kritis ini, setiap detik sangat berharga. Resusitasi Jantung Paru (RJP) merupakan tindakan pertolongan pertama yang krusial, menggabungkan kompresi dada dan bantuan napas untuk menjaga aliran darah dan oksigen ke otak serta organ vital lainnya hingga bantuan medis profesional tiba.

Mengapa RJP Sangat Penting?

Ketika jantung berhenti berdetak, suplai oksigen ke otak terhenti dalam hitungan detik. Tanpa intervensi cepat, kerusakan otak permanen dan kematian dapat terjadi dalam beberapa menit. RJP bertujuan untuk meniru fungsi jantung dengan memompa darah secara manual melalui kompresi dada dan memberikan oksigen melalui bantuan napas. Tindakan ini dapat memperpanjang jendela kesempatan untuk selamat dan meningkatkan peluang pemulihan pasien.

Langkah-Langkah Melakukan RJP:

Melakukan RJP dengan benar sangat penting untuk efektivitasnya. Berikut adalah langkah-langkah dasar yang perlu Anda ketahui:

  1. Pastikan Keamanan: Amankan area sekitar pasien dari bahaya.
  2. Periksa Respons: Tepuk atau goyangkan bahu pasien dan tanyakan dengan keras apakah mereka baik-baik saja. Jika tidak ada respons dan tidak ada napas normal, segera minta bantuan medis. Jika ada orang lain di sekitar, minta mereka untuk menghubungi nomor darurat dan mencari alat pacu jantung eksternal otomatis (AED).
  3. Posisikan Pasien: Baringkan pasien telentang di permukaan yang keras dan datar.
  4. Kompresi Dada: Berlutut di samping dada pasien. Letakkan tumit salah satu tangan di tengah dada pasien, di antara puting susu. Letakkan telapak tangan yang lain di atas tangan pertama dan kaitkan jari-jari Anda. Jaga siku tetap lurus dan posisikan bahu Anda tepat di atas tangan Anda. Tekan dada ke bawah sedalam kurang lebih 5-6 cm dengan kecepatan 100-120 kompresi per menit. Biarkan dada kembali ke posisi semula setelah setiap kompresi.
  5. Bantuan Napas: Setelah 30 kompresi dada, berikan dua napas bantuan. Dongakkan kepala pasien sedikit dan angkat dagunya untuk membuka jalan napas. Jepit hidung pasien dan berikan napas buatan selama sekitar satu detik, cukup untuk membuat dada pasien terlihat naik.
Share this Post